Semua makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ADAPTASI. Adaptasi yang terjadi pada hewan berbeda dengan adaptasi yang terjadi pada tumbuhan. Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri sedangkan hewan tidak. Dalam kondisi lingkungan yang selalu berubah, hewan-hewan akan selalu melakukan adaptasi. Adaptasi tersebut dilakukan untuk kelangsungan hidupnya.
1. Adaptasi Hewan Untuk Mendapatkan Makanan
A. Burung
Bentuk paruh burung beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya. Adapun bentuk-bentuk paruh burung, antara lain:
1) Burung pipit mempunyai paruh pendek dan kuat. Bentuk paruh ini sesuai untuk memakan jenis biji-bijian. Paruh ini berfungsi menghancurkan biji tersebut.
2) Burung elang mempunyai paruh kuat, tajam, dan melengkung bagian ujungnya. Paruh seperti ini sesuai untuk mencabik mangsanya.
3) Bebek mempunyai paruh yang berbentuk seperti sudu. Bentuk paruh seperti ini sesuai untuk mencari makanan di tempat becek, berlumpur, atau di air.
4) Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing. Paruh burung pelatuk untuk mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon, dalam lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk.
5) Burung kolibri mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing. Bentuk paruh seperti itu memudahkan burung kolibri mengisap nektar.
6) Burung pelikan mempunyai paruh berkantong. Paruh demikian memudahkannya untuk menangkap ikan dalam air.
7) Burung bangau mempunyai paruh besar dan panjang. Hal itu berguna untuk menangkap ikan.
B.Serangga
Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang berbeda-beda sesuai dengan jenis makanannya. Berdasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.
1) Mulut pengisap. contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
2) Mulut penusuk dan penghisap. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah.
3) Mulut penjilat. Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.
4) Mulut penyerap. Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus). Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat.
C. Herbivora
Herbivora adalah sebutan untuk hewan pemakan tumbuhan. Kelompok hewan ini biasanya tidak memiliki gigi yang tajam. Contoh hewan pemakan rumput dan daun. Kuda, sapi, kambing, kerbau, dan kelinci.
D.Karnivora
Karnivora adalah hewan pemakan daging. Ciri-ciri dari hewan pemakan daging adalah memiliki taring yang tajam serta kuku yang tajam. Coba perhatikan singa, harimau, kucing, anjing, dan serigala.
E. Omnivora
Omnivora adalah hewan pemakan tumbuhan dan daging. Contoh hewan ini adalah tikus, semut, dan ayam. Penyesuaian hewan omnivor terhadap makanannya lebih bervariasi.
2. Adaptasi Hewan Terhadap Lingkungan Hidupnya.
A. Burung
Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidup dan jenis mangsa yang dimakannya.
a. Kaki burung kakaktua untuk memanjat. Selain itu, juga untuk memegang makanan.
b. Kaki ayam untuk mengais tanah saat mencari makanan.
c. Burung elang mempunyai kaki kuat dengan kuku tajam. Kaki ini untuk mencengkeram mangsanya.
d. Burung pipit mempunyai kaki langsing untuk bertengger.
e. Kaki itik dan pelikan berselaput sehingga cocok untuk berenang di air.
f. Burung pelatuk pandai memanjat karena bentuk kakinya sesuai untuk memanjat.
B. Unta
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering, gersang, dan panas. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak.
3. Adaptasi Hewan untuk Melindungi Diri dari Musuhnya
A. Cecak dan kadal
Cecak dan kadal memutuskan ekornya jika diserang oleh musuh. Tindakan hewan memutus bagian tubuhnya disebut autotomi.
B. Bunglon
Bunglon dapat mengubah warna kulit sesuai dengan lingkungannya. Tindakan hewan mengubah warna kulitnya saat melindungi diri dinamakan mimikri.
C. Kalajengking, Lebah, dan Kelabang
Hewan-hewan ini menggunakan sengatnya untuk melindungi diri. Sengat tersebut dapat mengeluarkan zat beracun yang dapat melukai musuh atau pemangsanya.
D. Ikan terpedo, Senjata yang dimilikinya berupa sengatan listrik yang kekuatannya mencapai 700 Volt. Tegangan listrik yang cukup besar ini mampu melumpuhkan lawannya dengan sekali sengatan.
E. Cumi-Cumi, Sotong, dan Gurita. Ketika diserang musuh, hewan-hewan ini mengeluarkan cairan hitam seperti tinta. Akibatnya air menjadi keruh. Saat itulah hewan-hewan ini segera melarikan diri.
F. Landak mempunyai kulit berduri dan kaku. Saat
menghadapi bahaya, landak mengembangkan durinya.
G. Trenggiling dan Luing akan menggulung tubuhnya jika mendapat gangguan dari luar. Trenggiling mempunyai kulit berupa sisik yang keras. Saat menggulung, bagian perutnya yang lunak akan terlindungi suatu perisai yang sangat keras.
H. Belalang Daun melakukan kamuflase (penyemaran) dengan daun berwarna hijau mirip warna daun sehingga menyulitkan musuh untuk mengetahui keberadaannya
I. Walang Sangit dapat mengeluarkan bau yang sangat menyengat. Bau ini untuk mengusir musuhnya.
J. Kecoak, Musang, Kumbang, dan Ular Tidak Berbisa. Hewan-hewan tersebut akan berpura-pura mati jika diserang oleh musuh. Hal ini dilakukan untuk mengelabui musuhnya.
TUMBUHAN
1. Adaptasi Tumbuhan Untuk Mendapatkan Makanan
A. Kantung semar
Kantung semar termasuk tumbuhan insektivora atau tumbuhan pemakan serangga. Kantung semar mempunyai daun berbentuk kantung. Di dalam kantung, terdapat cairan yang berbau khas, sehingga mengundang serangga untuk mendekat.
2. Adaptasi Tumbuhan Terhadap Lingkungan Hidupnya.
A.Pohon Jati menyesuaikan diri dengan cara menggugurkan daunnya saat musim kemarau (meranggas). Pengguguran daun ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan yang dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan air dan mati.
B.Kaktus biasa hidup di daerah kering. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air, batangnya tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air, akarnya yang panjang untuk mencari air.
C.Teratai tempat hidupnya di air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang berbentuk lebar dan tipis untuk mempercepat penguapan. Selain itu, batangnya yang berongga –rongga agar dapat bernapas dan mengapung di air.
D. Eceng gondok hidup mengapung di permukaan air. Agar dapat mengapung tumbuhan ini memiliki batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons.
3. Adaptasi Tumbuhan untuk Melindungi Diri dari Musuhnya
A. Bambu mempunyai rambut-rambut halus menyebabkan gatal-gatal di kulit.
A. Bambu mempunyai rambut-rambut halus menyebabkan gatal-gatal di kulit.
B. Salak, Bunga Mawar, dan Putri Malu mempunyai duri untuk melindungi diri dari musuhnya
C. Pohon Nangka, Pohon Karet, dan Bunga Kamboja. Jenis-jenis tumbuhan tersebut mampu mengeluarkan getah. Getah dapat menempel ke tubuh hewan yang mengganggunya